,

Kemahasiswaan UII Luncurkan Layanan Konseling Berbasis AI Dalam Rangka Memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia 2024

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia, Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) Universitas Islam Indonesia (UII) meluncurkan layanan konseling berbasis Artificial Intelligence (AI). Acara ini berlangsung pada Hari Sabtu, 12 Oktober 2024 di Ruang Teatrikal, Lantai 2 Gedung Kuliah Umum, Kampus Terpadu UII dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta tenaga pendidik yang memiliki kepedulian terhadap isu kesehatan mental. Acara ini juga disiarkan secara langsung di akun youtube kemahasiswaan UII.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, dan Alumni UII, Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag. Beliau mengungkapkan bahwa beliau merasa prihatin dengan banyaknya permasalahan mental yang ada di kalangan mahasiswa yang membuat mahasiswa menjadi rapuh. Sehingga dengan adanya acara ini, beliau sangat mengapresiasi DPK UII yang telah berkomitmen dan peduli terhadap kesehatan mental mahasiswa di UII, karena dalam beberapa kesempatan pada Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan (Forpimawa) DIY, permasalahan kesehatan mental mahasiswa kerap kali menjadi pokok bahasan tertinggi.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang Lomba Video World Mental Health Day Video Competition dan Lomba World Mental Health Day Poster Competition. Tujuan diadakannya lomba ini adalah untuk mendorong kreativitas  dan kepedulian mahasiswa terhadap isu kesehatan mental, serta menyebarluaskan pesan positif mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental. Pengumuman ini disambut antusias oleh peserta yang hadir. Dalam acara ini, juga terdapat hiburan yang berupa penampilan lagu Manusia Kuat oleh Satmiko Adiyatmo yang bertujuan untuk menginspirasi dan memotivasi para peserta dalam menghadapi tantangan dengan ketangguhan.

Selanjutnya, Direktur Pembinaan Kemahasiswaan UII, Bapak Arif Fajar Wibisono, S.E., M.Sc., secara resmi meluncurkan layanan konseling berbasis AI. Peluncuran layanan ini merupakan bagian dari upaya untuk menyediakan dukungan kesehatan mental yang lebih mudah diakses bagi mahasiswa UII. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, layanan konseling berbasis AI diharapkan dapat merespon kebutuhan konseling secara cepat dengan waktu layanan 24 jam sehari, sehingga menjadi komplementer layanan konseling yang telah ada selama ini, khususnya dalam pencegahan problem psikologis hingga penanganan masalah psikologis di level ringan.

Latifatul Laili, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Kepala Divisi Pembinaan Kepribadian & Kesejahteraan DPK UII menjelaskan alur dan macam-macam layanan konseling yang disediakan oleh Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan UII yaitu layanan konseling sebaya bersama PIK-M AUSHAF UII, layanan konseling profesional bersama psikolog profesional, serta layanan konseling yang baru diluncurkan yaitu konseling AI yang membantu pada level masalah ringan serta pencegahan masalah kesehatan mental. Laili mengemukakan bahwa salah satu alasan peluncuran konseling AI adalah banyaknya pendaftar konseling. Tercatat pada tahun 2023 sebanyak 810 mahasiswa dan 10 bulan pada tahun 2024 sebanyak 502 mahasiswa.

Seminar bertajuk “Mind Matters: Prioritizing Mental Health in Every Day” menjadi salah satu highlight dari acara ini. Seminar ini menghadirkan dua pembicara yang berpengalaman di bidang psikologi yaitu Jefri Reza Pahlevi, S. Psi., M. Psi., seorang psikolog klinis di Dinas Kesehatan Sleman, dan Salma Dias Saraswati, S.Psi., M.Psi., alumni Psikologi UII dan pendiri Tenang AI. Dalam seminar tersebut, Jefri dan Salma membahas pentingnya menjaga kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari, serta memberikan strategi praktis untuk mengatasi stres dan kecemasan yang sering dialami mahasiswa.

Jefri menekankan bahwa kesehatan mental adalah aspek yang tidak kalah penting dari kesehatan fisik, dan perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius. Sementara itu, Salma menjelaskan bagaimana teknologi, termasuk layanan konseling berbasis AI, dapat menjadi solusi inovatif dalam mendukung kesehatan mental. Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab, yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk berinteraksi langsung dengan para pembicara, membahas topik-topik yang relevan, serta mendapatkan saran langsung dari ahli.

Dengan peluncuran layanan konseling berbasis AI dan seminar ini, UII menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan mental dan meningkatkan kesadaran akan isu-isu kesehatan mental di lingkungan akademis. Diharapkan, layanan ini tidak hanya menjadi solusi bagi mahasiswa, tetapi juga dapat menjadi model bagi institusi lain dalam menyediakan dukungan kesehatan mental yang lebih baik.

Penulis: Fauziana Arkhima Hidayati.