Mahasiswa UII Masuk Finalis Terbaik Lomba Debat Internasional
auzi Wahyu Zamzami, mahasiswa Hubungan Internasional yang juga merupakan santri Pondok Pesantren UII terpilih sebagai salah satu dari dua belas peserta terbaik debat international yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI, di Jakarta pada tanggal 5-7 September 2019. Lomba debat nasional tentang hak asasi manusia ini mengusung tema advancing partnership for sustainability.
Proses keikutsertaan acara ini diawali dengan mengirimkan essay. Dari ratusan pendaftar yang diterima, hanya 25 peserta terpilih yang diundang untuk mengikuti debat di Kantor Kementerian Luar Negeri RI. Berlangsung selama tiga hari, 25 delegasi bersala dari berbagai universitas di Indonesia. Pada lomba ini, Fauzi mengirimkan essay yang berjudul “The Role of Youth in Taking Advantage of Local Potential to Achieve SDG’s 2030”.
Di hari pertama, peserta mendapat pengarahan tentang hak asasi manusia dan debat oleh Representative of Indonesia to AICHR, Representative of Directorate of Asean Political Security Cooperation, MoFa RI, Representative of Directorate of Human Rights and Humanitarian Affairs, Public Speaking Practitioner, dan The Winner of AICHR Youth Debate 2018.
Sementara pada hari kedua, debat dilaksanakan dalam dua sesi. Sesi pertama, dari 25 orang peserta debat diseleksi dan dipilih 12 orang untuk mengikuti tahap berikutnya. Berikutnya pada sesi kedua, dari 12 orang dipilih 3 orang terbaik untuk mengikuti lomba AICHR Youth Debate di Thailand. Fauzi Wahyu Zamzami masuk dalam 12 finalis terbaik ini.
Fauzi mengaku mengikuti lomba dilatarbelakangi tiga hal, yaitu untuk mencari pengalaman, meningkatkan skill bahasa Inggris, dan menambah koneksi. ”Saya ingin memiliki pengalaman mengikuti acara ini di Kementrian Luar Negeri RI. Karena hal tersebut merupakan impian sejak SMA yang belum terealisasi,” ujarnya.
Menurut Fauzi, kesertaannya dalam debat juga sebagai sarana untuk meningkatkan skill Bahasa Inggris. “Saya percaya dengan debat akan membuat pikiran kita menjadi lebih kritis disertai dengan bahasa Inggris yang akan meningkat sedikit demi sedikit,” ungkapnya
Sebagai sarana menambah koneksi. Menurut Fauzi, dengan mengikuti lomba ini bisa berdiskusi langsung dengan Direktul Jendral (Dirjen) ASEAN, Dirjen HAM, dan lain-lain. “Juga menambah teman dari berbagai universitas baik dalam maupun luar negeri, yang tentunya menjadi investasi saya di masa depan,” ungkap mahasiswa penerima beasiswa pondok pesantren UII tersebut. (AR/RS)