UII Selenggarakan Debat Arab Tingkat ASEAN
Untuk yang ketiga kalinya, Universitas Islam Indonesia UII bersama el-Markazi kembali mengadakan lomba debat bahasa arab tingkat ASEAN, Unisi Arabic Debating Championship (UADC) 2019 yang digelar di Gedung KH. Mas Mansyur, Kampus UII Terpadu, pada 13 April – 15 April 2019.
Diikuti oleh 27 universitas se ASEAN, peserta UADC 2019 dari Malaysia meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, seperti dari USIM (Universitas Sains Islam Malaysia), UNIZA (Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia), dan juga Universitas Malaya.
Pada acara pembukaan turut hadir Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D selaku Rektor UII, Dr. Fuad Khadafianto, M.Med.Ed., selaku ketua milad ke-76 UII, serta Beni Suranto, M. Soft. Eng., selaku Direktur Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan UII.
Dalam sambutannya Fathul Wahid menyampaikan pidatonya dalam bahasa arab, dan menyampaikan peribahasa “Syubbanul yaumi Rijaalul ghaddhi” yang artinya pemuda hari ini, lelaki masa depan.
“Perlombaan ini bukan hanya tentang memperkenalkan atau melestarikan bahasa arab, tetapi juga untuk kepentingan kemuliaan ilmu dan penyelesaian masalah-masalah keumatan,” ungkapnya
Disampaikan Fathul Wahid agenda ini juga menegaskan bagaimana UII. “Nama kampus kami adalah Universitas Islam Indonesia, bukan Universitas Islam di Indonesia. Islam adalah pedoman dan asas kami. Sedangkan kata Indonesia tidak berhenti pada suatu lokasi geografis, tetapi pada cita-cita persatuan yang terhimpun dalam Indonesia,” tandasnya.
Fathul Wahid juga mengungakpkan harapannya terhadap UADC. “Hari ini saya berharap semoga Allah memberkahi UADC ini dan menjadikannya sebagai acara yang konsisten mengangkat kemuliaan-kemuliaan bahasa arab,” paparnya.
Salah satu perwakilan dari UNIZA Malaysia Muhammad Amar Fauzie mengungapkan kesannya setelah mengikuti penyisihan babak pertama. “Pelayanannya baik, LO nya juga ramah sekali. Ini juga merupakan pengalaman yang menarik sebab dapat bergaul dengan teman-teman baru dari Indonesia bagi kami yang baru pertama kali join kompetisi ini,” ujarnya.
Muhammad Amar Fauzie menambahkan, dari segi teknispun lancar dan baik. Ia berharap acara ini bisa continue dan tetap bermanfaat bagi anak-anak yang minat terhadap Bahasa Arab. (DRD/RS)