,

Mahasiswa UII Raih Prestasi di Tokyo, Jepang

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) mencetak prestasi di bidang riset pada kancah internasional. Kali ini dalam Tokyo-Tech Indonesia Commitment Award 2019, Sholah Fariduddin (Ilmu Kimia 2015) mendapat kesempatan mempresentasikan risetnya mengenai pemanfaatan limbah pisang. Para peserta yang diundang, sebelumnya telah melewati proses seleksi yang cukup ketat dari juri. Hanya 5 orang yang terpilih dari 178 peserta yang mendaftar. Event ini diselenggarakan oleh PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Jepang dan PPI Tokodai bertempat di Tokyo, Jepang pada Sabtu, (05/10).

“Seleksi yang dilakukan sangatlah ketat dengan jumlah partisipasi 178 peserta yang akhirnya dipilih 5 tim terbaik untuk diundang mempresentasikan hasil risetnya.” Jelas Sholah.

“Tahap seleksi dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya abstrak paper, presentasi online hingga wawancara riset online untuk memperoleh 5 paper terbaik. Sebanyak 3 riset terbaik diundang dengan dibiayai penuh oleh penyelenggara TICA 2019 dan saya termasuk dari 3 riset terbaik itu.” Lanjutnya.

Riset yang diangkat oleh Sholah ialah “Potential-Magnetic Composite Fe2O3/Activate Carbon Banana Fruit Bunches as Adsorbents for Dye Removal from Wastewater”. Riset ini dilakukan karena di Indonesia sendiri potensi pisang begitu besar akan tetapi pemanfaatan limbahnya masih begitu minim.

Sholah yang dibantu dengan Umainah (Ilmu Kimia 2015), mengubah material yang berasal dari limbah tandan pisang lalu disintesis untuk menjadi komposit magnetik dengan penambahan Fe2O3. Hasil pengolahan ini diklaim mampu melakukan absorbsi maksimal pada limbah zat warna. Pada riset ini, limbah metil violet diuji karena terdapat anilin pada komposisi zat warna yang berbahaya.

Riset yang sudah dilakukan selama 4 bulan ini mengantarkan Sholah memperoleh penghargaan juara 3 pada TICA 2019. Riset yang dibimbing oleh Drs. Allwar M.Sc., Ph.D ini diharapkan mampu dikembangkan ke tahap yang lebih baik untuk menciptakan material komposit magnetik dari limbah tandan pisang untuk meningkatkan kebermanfaatan sumber daya lokal. (NIQ/ESP)