,

Perangi Covid-19, Mahasiswa UII Sediakan APD untuk Tenaga Medis

Di tengah situasi pandemi Corona (Covid-19), mahasiswa UII tergugah untuk menyumbangkan kontribusi bagi negeri. Dua unit kegiatan mahasiswa yaitu Laboratorium Mahasiswa (LABMA) UII dan Ulil Albab Science Center (UASC) UII berkolaborasi membuat Alat Pelindung Diri (APD) yaitu face shield, yang kemudian disumbangkan ke rumah sakit untuk dipakai para tenaga medis yang berjuang di garda terdepan memerangi Covid-19.

Proyek kolaboratif ini dilaksanakan sejak Sabtu 27 Maret 2020, dengan pembiayaan dari dana UII Peduli serta dikoordinasikan bersama dengan Satgas Covid-19 UII dan Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) UII. Sampai berita ini ditulis, sudah ratusan APD face shield yang telah terproduksi dan didistribusikan ke beberapa rumah sakit di antaranya yaitu RSUD Wonosari, RSUD Kebumen, RS POLRI Bhayangkara DIY, dan RSUD Ngawi.

Direktur LABMA Mochamad Afifudin mengungkapkan, terkait dengan Pandemi Global Covid-19, kebutuhan akan Alat Pelindung Diri (APD) akan semakin meningkat. Terutama bagi mereka-mereka yang memiliki risiko tinggi terpapar area bebas, seperti para tenaga medis, ojek, polisi jalan raya, relawan, dan lain-lain. Salah satu APD yang sangat dibutuhkan adalah masker, dimana masker berperan sebagai alat trapping dan penghalang transmisi Covid-19.

“Salah satu kriteria masker yang efektif untuk mencegah transmisi Covid-19 adalah dapat menutupi seluruh area wajah, karena virus Covid-19 sendiri seringkali masuk kedalam tubuh baik melalui rongga mulut atau hidung, dan berkoloni pada permukaan wajah,” terangnya.

Oleh karenanya, lanjut Mochamad Afifudin, tim UASC yang berkolaborasi dengan LABMA memiliki inisiatif untuk menjadi sukarelawan sebagai produsen masker bagi tenaga medis, khususnya di fasilitas kesehatan primer daerah Yogyakarta. Pembuatannya sendiri disesuai dengan Standard Opertational Procedure masker pada umumnya.

“Kami memilih sasaran tenaga medis karena mereka lah yang berhadapan langsung dengan virus tersebut, sehingga risiko infeksi sangat tinggi. Selain itu, tingkat urgensi pada kesehatan tenaga medis juga semakin tinggi mengingat semakin banyaknya para tenaga medis yang berguguran akibat tertular infeksi Covid-19 ini dari pasien,” terangnya.

Meskipun demikian, untuk memutus rantai epidemiologi Covid-19 membutuhkan kontribusi dari berbagai pihak. Selama kita menunggu peneliti menemukan obat antiviral dan vaksin untuk virus tersebut, kita perlu menjaga diri untuk membatasi risiko infeksi terhadap agen virus tersebut, dan menciptakan lingkungan yang kondusif, seperti membiasakan diri untuk mencuci tangan dan wajah, menjaga jarak fisik antar sesama, dan ikut serta berperan aktif dalam mengkampanyekan pesan positif terhadap efek pandemi global ini.

“Melalui pembuatan masker ini, diharapkan salah satu rantai transmisi virus dapat terputus, dan kejadian pandemi global ini semakin mereda,” pungkas Mochamad Afifudin yang merupakan mahasiswa Pendidikan Dokter UII (2017).

Ketua UASC, Sultan Muhammad Daffa mengatakan dilaksanakannya pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) Face-Shield ini, bertujuan untuk menolong serta mendukung pihak medis di berbagai daerah dalam menanggulangi dari penyakit yang hampir tersebar diseluruh dunia ini. Dari data yang ada, jumlah korban virus corona di Indonesia sendiri tiap harinya terus bertambah. Hal ini yang menyebabkan melonjaknya kebutuhan APD untuk tim medis.

“Melalui keterangan yang ada, ketersediaan APD yang tersedia, stoknya dapat dibilang kurang dari stok yang ada. Dari sinilah, rasa empati kami muncul atas keprihatinan wabah Covid-19 ini dan diharapkan karya kami dapat membantu dari kurangnya ketersediaan APD tersebut,” ungkap Sultan.
.
Menurut Sultan yang merupakan mahasiswa Teknik Mesin UII (2017), APD Face-Shield yang dibuat tergolong mudah untuk diproduksi, karena bahan baku yang digunakan mudah didapat. Hal ini mendukung upaya untuk memaksimalkan proses produksi yang cepat serta biaya yang relatif murah, dan tentunya fungsi tetap sama dengan APD Face-Shield yang terdapat pada umumnya.

“Dengan dilakukan aksi peduli ini, diharapkan agar tim medis dapat tercukupi kebutuhannya dan senantiasa terjaga dalam memerangi Covid-19. Semoga perjuangan dari berbagai kalangan dapat membawa keberkahan dan keadaan kembali normal seperti sedia kala,” harapnya.

Beni Suranto, S.T., M.SoftEng. selaku Direktur Pembinaan Kemahasiswaan sekaligus Koordinator Pokja Kemahasiswaan di Satgas Covid-19 menyampaikan bahwa pembuatan APD face shield ini adalah salah satu bentuk kegiatan mahasiswa dalam ikhtiar bersama mencegah sekaligus memerangi Covid-19.

Disampaikan Beni Suranto, bentuk kegiatan lainnya adalah pembagian hand sanitizer dan masker yang dilakukan oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) UII dengan sasaran yaitu mahasiswa dan masyarakat di lingkungan sekitar UII, serta para pekerja informasl utamanya para pengendara ojek online dan juga ibu-ibu buruh gendong di pasar.

“Kegiatan lainnya adalah penyemprotan disinfektan dan pemasangan poster edukasi terkait Covid-19 yang dilakukan oleh MAPALA UNISI di beberapa dusun di lereng Merapi,”tutur Beni Suranto. (RS)