,

UII Kirim Mahasiswa Ikuti SEA-Teacher Project Batch 7

 

Dalam mempersiapkan para calon guru yang memiliki wawasan global dan memiliki ketrampilan yang kompetitif di ASEAN, Universitas Islam Indonesia (UII) mengirimkan sebanyak sebelas mahasiswa dari beberapa Program Studi untuk mengikuti Student Teacher Exchange in Southeast Asia (SEA-Teacher Project) 2019 Batch 7. Program ini akan memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam menjalani praktek mengajar di sekolah-sekolah yang berada di Filipina dan Thailand.

Tim mahasiswa UII peserta program memperoleh pengarahan oleh Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo M.Arch., Ph.D., di Gedung GBPH Prabuningrat UII, pada Jumat (4/1). Pada kesempatan ini Wiryono Raharjo mengatakan bahwa kegiatan SEA-Teacher Project merupakan program yang sangat membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan diri. Mengingat semakin tingginya persaingan di antara negara-negara Asia Tenggara saat ini.

“Program ini tidak hanya membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuannya dalam mengajar namun juga belajar dari para murid dan budaya di sana, sehingga momentum ini harus bisa dimanfaatkan,” ujar Wiryono Raharjo yang dalam kesempatan ini melepas secara resmi peserta program.

Senada dengan Wiryono Raharjo, Hangga Fathana, S.IP., B.Int.St., M.A. selaku Direktur Kemitraan/Kantor Urusan Internasional UII mengatakan pada program ini mahasiswa akan bertemu dan bertukar ilmu di negara yang dituju. Tidak hanya bagaimana proses belajar mengajar di sana namun juga budaya yang ada lingkungan sekitar.

“Semoga dengan mengikuti program ini tentunya kemampuan menjadi tenaga pendidik yang kompeten dapat meningkat juga menjadi sarana bagi mahasiswa mengembangkan diri,” ungkapnya.

Sebelas mahasiswa yang mengikuti SEA-Teacher Batch 7 ini berasal dari 3 Program Studi yang ada di UII yakni Ekonomi Islam, Pendidikan Kimia, dan Pendidikan Agama Islam. Putri Riska salah satu peserta program mengatakan ungkapan syukurnya bisa lolos dan diberi kesempatan mengikuti acara SEA-Teacher Project 2019 Batch 7 ini. Ia berharap bersama teman-teman peserta program bisa menjadi tenaga pendidik yang berkualitas.

“Nantinya bisa memiliki kemampuan mengajar yang baik, juga menjadi bekal kami kelak ketika sudah lulus,” ungkapnya.

Lain halnya dengan Riska Putri, Annike Fatikhatul Fauziah menyampaikan program ini sangat membantu mahasiswa dalam melatih kemampuan berbahasa inggris.

“Dari awal memang sudah tertarik dengan program ini, karena melatih kemampuan bahasa inggris kita agar kelak juga menjadi nilai plus saat melakukan kegiatan belajar mengajar,” ungkapnya.

SEA-Teacher Project merupakan program yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa calon guru agar memiliki pengalaman mengajar (praktikum) di sekolah- sekolah di kawasan Asia Tenggara. (ENI/RS)