Pelatihan dan Pengayaan Konselor Kemahasiswaan UII
Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) UII telah menyelenggarakan kegiatan Pelatihan dan Pengayaan Konselor Kemahasiswaan UII pada Sabtu, 28 Januari 2023. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Grand Keisha dan dihadiri oleh 23 konselor Kemahasiswaan UII. Sebelum kegiatan dimulai, Direktur Pembinaan Kemahasiswaan Bapak Beni Suranto, S.T., M.Soft.Eng menyampaikan sambutan sekaligus harapan untuk menumbuhkan semangat dan motivasi selama mengikuti kegiatan pelatihan.
Materi-materi dalam pelatihan dan pengayaan dibagi menjadi 4 sesi yang diawali dengan penyampaian materi Program Konseling Kemahasiswaan UII oleh Ibu Nur Pratiwi Noviati, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Ketua Divisi Pembinaan Kepribadian dan Kesejahteraan DPK UII. Pada materi ini dijelaskan mengenai Program PEKA (Peduli Kesehatan Mental) TERPADU serta hal-hal teknis dalam konseling seperti jumlah waktu dan sesi yang diberikan kepada setiap klien, ruang konseling di kawasan kampus, rumah sakit rujukan, hingga tata cara pengoperasian website konseling untuk konselor.
Selanjutnya, materi sesi kedua hingga keempat disampaikan oleh Dr. Retno Kumolohadi, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Materi sesi kedua membahas tentang Pengantar Psychological First Aid, kemudian di akhir sesi kedua ini peserta dibagi dalam 4 kelompok untuk berdiskusi mengenai penanganan PFA dengan metode 3L (Look, Listen, Link) pada kasus-kasus yang telah diberikan. Setelah itu, setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan peserta lain dipersilakan untuk bertanya, menanggapi, atau memberi saran.
Materi sesi berikutnya membahas mengenai Teknik Konseling. Melalui materi ini, peserta dapat memahami tujuan konseling, bagaimana hubungan konselor dengan klien, hingga langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam memberikan konseling. Pemateri juga menyuguhkan sebuah video yang menggambarkan seorang mahasiswa sedang melakukan konseling kepada konselor di kampus. Melalui video tersebut, para peserta pelatihan dapat memberikan tanggapan, opini, maupun saran terkait teknik-teknik konseling yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan.
Di sesi terakhir pemateri meminta para peserta untuk praktik atau menerapkan intervensi sederhana, seperti teknik mengelola pikiran, serta teknik mengelola emosi dan tindakan. Beberapa teknik yang dicontohkan dalam video dari pemateri adalah safe place, butterfly hug, dan relaksasi melalui deep breathing. Seusai mengikuti 4 sesi materi pelatihan, seluruh peserta diwajibkan memberi feedback melalui link yang telah disediakan. Harapannya UII dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas konselor melalui kegiatan ini sehingga mampu memberikan layanan kesejahteraan dan kesehatan psikologis yang terbaik untuk mahasiswa.
Penulis: Amanda Aulia Jofanka Bella