Pembinaan Mahasiswa Penerima Beasiswa Angkatan 2020 Melalui Kegiatan Excellent Community Service Training – UII EC 2020
Pembinaan bagi mahasiswa penerima beasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) atau biasa disebut Excellent Community (EC) kembali diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK). Acara pembinaan kali ini berupa training yang diperuntukkan bagi mahasiswa UII EC angkatan 2020. Sebanyak 114 mahasiswa di pagi hari dan 110 mahasiswa di siang hari telah menghadiri acara yang berlangsung di Ruang Teatrikal lantai 2 Gedung Kuliah Umum UII pada hari sabtu, 29 juli 2023.
Seperti biasa, acara dimulai dengan pembukaan, pengerjaan pre-test dan sambutan dari Kepala Divisi Bidang Pembinaan Kepribadian dan Kesejahteraan, Nur Pratiwi Noviati, M.Psi., Psikolog. Dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Moh. Mizan Habibi, S.Pd.I., M.Pd.I.
Materi pada sesi pertama yaitu mengenai “Community Service Need Assessment”. Dalam materi ini terdapat pembahasan mengenai pengabdian masyarakat yang saat ini sesuai dengan kebutuhan mahasiswa yang akan terjun ke dunia KKN (Kuliah Kerja Nyata). Menurutnya, ada beberapa tahapan dalam pengabdian masyarakat, yaitu :
- Identifikasi problem/keunikan – Observasi lingkungan
- Identifikasi program – Rencana program
- Persiapan – Pelaksanaan
- Hasil program laporan
pada tahap 1 dan 2 merupakan tahap need assessment, yaitu proses terukur dan sistematis guna memperoleh gambaran akurat dan menyeluruh tentang problem atau potensi dari sebuah komunitas. Dalam pemaparannya, ia turut melibatkan para peserta acara yaitu mahasiswa EC untuk berpartisipasi dengan cara menyelipkan beberapa tebakan ringan dan assessment untuk berlatih.
Sesi kedua diisi dengan materi “Simulasi Menyusun Tools Community Service Need Assessment”. Moh. Mizan Habibi, S.Pd.I., M.Pd.I. menyampaikan beberapa asusmsi dasar melalui presentasinya seperti program pengabdian masyarakat idealnya relevan dengan bidang ilmu yang kita tekuni, keahlian dapat menjadi basis dalam menentukan detail program pengabdian yang akan dilakukan, terdapat ragam cara yang bisa digunakan untuk memetakan problem atau potensi lokus pengabdian. Selanjutnya ia memberikan beberapa metode need assessment seperti observasi sebagai partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi, Focus Group Discussion (FGD). Pada sesi ini, mahasiswa juga diminta untuk membuat assessment sederhana mengenai Tools Community Services Need Assessment seperti yang sudah dijelaskan.
Sesi ketiga yaitu pemaparan materi “Management Project With POAC”. Management project with POAC merupakan suatu pendekatan manajemen proyek yang mengacu pada konsep POAC (Plan, Organize, Act, Control). POAC ini terdiri dari beberapa langkah, yaitu :
- Plan : Penetapan tujuan, penjadwalan, penentuan anggaran, identifikasi resiko, dan penetapan tim.
- Organize : Pembagian tugas, komunikasi, pengumpulan sumber daya, dan pengaturan dokumentasi.
- Act : Pelaksanaan proyek, koordinasi tim, manajemen resiko, dan monitoring kemajuan.
- Control : Evaluasi kemajuan, perbaikan dan perubahan, manajemen biaya, dan pelaporan.
“Evaluasi Dalam Community Service” menjadi materi terakhir dalam acara training kali ini. Dijelaskan bahwa adanya evaluasi sendiri bertujuan untuk menilai apakah kegiatan tersebut tepat sasaran atau tidak serta mengukur dampaknya terhadap masyarakat yang dilayani. Oleh karena itu, terdapat beberapa objek evaluasi seperti evaluasi terhadap partisipasi, evaluasi kepuasan masyarakat, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi dan efektivitas, evaluasi ketercapaian tujuan, evaluasi kelanjutan dan keberlanjutan, evaluasi partisipasi mahasiswa, serta evaluasi kendala dan tantangan. Terakhir, ia menyampaikan bahwa “Evaluasi yang baik, akan memastikan bahwa kegiatan benar-benar bermanfaat dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat yang dilayani”.
Acara ditutup dengan pengisian post-test, feedback serta kuesioner dengan spinwheels pengisi kuisioner untuk dipilih beberapa pemenang yang akan memperoleh doorprize menarik.
Penulis: Lailia Zulva Salsabila