Tertinggal Sholat berjamaah, haruskah berlari?

Shalat berjama’ah memang memiliki keistimewaan tersendiri dibanding shalat sendiri, maka wajar jika umat muslim berusaha datang lebih awal untuk melaksanakan shalat berjama’ah, karena sangat dianjurkan dan Allah SWT janjikan pahala yang besar, namun kita sebagai umat muslim harus bersikap bagaimana ketika kita terlambat mengikuti shalat jamaah? Hadits berikut dapat kita jadikan pedoman,

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِذَا ثُوِّبَ لِلصَّلاَةِ فَلاَ تَأْتُوهَا وَأَنْتُمْ تَسْعَوْنَ وَأْتُوهَا وَعَلَيْكُمُ السَّكِينَةُ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا كَانَ يَعْمِدُ إِلَى الصَّلاَةِ فَهُوَ فِى صَلاَةٍ

Artinya: Apabila shalat didirikan, maka janganlah berangkat dengan berlari-lari, tetapi  berjalanlah dengan tenang dan bersikap sopan, apa yang kamu dapatkan (dari shalatnya imam), maka shalatlah kamu (seperti itu) dan apa yang tertinggal sempurnakanlah, karena sesungguhnya seorang dari kalian apabila sudah berniat untuk pergi shalat maka ia berada di dalam shalat. (HR Muslim).

Adapun sebab hadits tersebut sebagai berikut, diriwayatkan oleh Ahmad, al bukhari, dan muslim dari Abu Qatadah dari bapaknya ia berkata: “Ketika kami sedang shalat bersama Nabi SAW, tiba-tiba terdengar suara hiruk pikuk dari beberapa orang. Setelah Nabi selesai shalat beliau memanggil mereka dan berkata: “Apa yang membuat kalian seperti itu?”. Mereka menjawab: “Kami terburu-buru mendatangi shalat.” Rasulullah bersabda: “Jangan kalaian lakukan itu, apabila kalian mendatangi shalat maka datanglah dengan tenang. Seberapa yang kamu dapati beserta imam, kamu laksanakan. Dan seberapa imam mendahuluimu maka sempurnakanlah.”

Diriwayatkan juga oleh Ath Thbrani dari Muadz ia berkata :”Adalah orang-orang di masa Rasulullah SAW apabila salah seorang dari mereka terluput satu perbuatan dalam shalat, ia akan bertanya kepada mereka lalu mereka  pun memberikan isyarat kepadanya tentang mana yang terluput darinya. Kemudian ia pun memulai shalat dengan mendahulukan yang terluput, setelah itu barulah bergabung dengan mereka. Dan Muadz datang ketika orang-orang tengah dududk di dalam shalat mereka, Muadz pun ikut bergabung. Ketika Rasululluh SAW salam, Muadz berdiri untuk menyempurnakan bilangan yang tertinggal. Rasulullah SAW bersabda: “Lakukanlah seperti apa yang dilakukan Muadz”, “Muadz telah memberikan contoh kepada kalian maka ikutilah yang ia lakukan. Apabila salah seorang di antara kalian datang pada waktu yang terluput dari suatu perkerjaan shalat maka shalatlah dengan shalat yang dilakukan imam. Jika imam telah selesai, maka gantilah yang terluput tadi. Wallahu a’lam Bishawab

Penulis: Nuning Guruh Sri Wulandari, A.Md.