,

Tidak Ada Kata Terlambat Memulai Bisnis

Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan Universitas Islam Indonesia (DPK UII) mengadakan webinar “Became Young Entrepreneur to Support Local Brand” dalam rangkaian Student Entrepreneur Week (SEW) pada Sabtu (28/08). Acara ini menghadirkan Najla Bisyir (Founder Bittersweet by Najla) dan Diajeng Lestari (Founder & CEO Hijup.com).

“Perlu diketahui tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu,” kalimat pembuka Najla Bisyir yang merupakan pengusaha bidang Food and Beverage (FnB) dessert box. Produknya terbilang sukses di Indonesia.

Najla membagikan cerita jika ia memulai bisnis tersebut saat sudah memiliki tiga anak. Ia mengakui memiliki bakat dalam bidang cooking and baking. Meski ia merupakan lulusan hukum, tapi bukan berarti passion yang ia miliki mati begitu saja. “Awalnya saya mulai membuka PO beberapa loyang untuk orang terdekat saja,” tuturnya.

Najla tanpa berekspektasi tinggi namun memiliki prinsip untuk menghadirkan makanan yang lezat. Menurutnya dengan begitu customer akan secara alami mempromosikan produknya. “Awalnya orang tua memang kurang mendukung, namun dengan doa serta ridho mereka usaha ini bisa berhasil,” ceritanya.

Najla juga menceritakan akan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam suatu produk, khususnya di saat pandemi. Usahanya sendiri berkolaborasi dengan brand lain agar bisa memperluas pasar. “Sebuah produk juga harus memiliki identitasnya sendiri. Seperti bittersweet by najla, orang lain pasti akan bisa merasakan cita rasa khasnya yang berbeda dengan dessert lain,” katanya.

Ia berpendapat bisnis yang baik adalah yang memiliki cashflow sehat, inovasi bukan hanya dalam hal produk namun juga manajemen. ”Menurut saya passion juga penting disini. Contohnya saya suka memasak dan terjun dalam bisnis FnB, meski lelah dan capek tetap merasa senang,” katanya.

Najla berpesan kepada pengusaha baru untuk selalu kreatif dan berpikir maju ke depan. Jadikan kata gagal sebagai media untuk belajar. “Sebagai manusia atau pengusaha khususnya, roda akan terus berputar kadang di bawah atau di atas. Jadilah manusia yang selalu berbuat baik kepada orang lain karena barangkali kita akan membutuhkan mereka suatu saat nanti,” tutupnya.

Selanjutnya Diajeng Lestari seorang Founder & CEO Hijup.com membagikan ilmu mengenai pentingnya identitas dalam suatu usaha. Ia menceritakan sendiri platform miliknya yakni Hijup.com yang merupakan pionir pertama platform pakaian muslim yang menawarkan produk dari trend terbaru fashion.

“Tujuan awal dibentuknya platform ini adalah agar bisa menghubungkan produk pakaian brand lokal dengan pasar yang lebih luas baik regional maupun global,” tuturnya.

Indonesia sebagai negara dengan produk mayoritas muslim terbesar di dunia hal dengan angka konsumsi pakaian peringkat 3 di dunia. Menurut Diajeng, riset pasar penting dilakukan untuk bisa melihat seberapa besar potensi yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

“Hijup.com membangun image sebagai produk high quality, namun terjangkau,” kata Diajeng. Oleh karena itu, Diajeng menerapkan strategi dalam pemilihan produk yang bisa meyakinkan pelanggan. Ia mulai aktif di acara fashion week baik di dalam maupun luar negeri seperti London dan Singapura Fashion Week. (UAH/ESP)